Hidroponik Bersama Power di Solo

Laweyan Siap Gulirkan Program Kampung Hidroponik

SURAKARTA – Kecamatan Laweyan, Surakarta, akan mengembangkan kampung hidroponik di seluruh pemukiman warganya. Hal ini dilakukan sebagai solusi pertanian di tengah minimnya ketersediaan lahan.

Hal tersebut diungkapkan Camat Laweyan, Endang Sabar Widiasih, saat membuka pelatihan Hidroponik bersama Power di kelurahan Purwosari, Rabu (14/3).

Menurutnya bertani melalui sistem hidroponik sangatlah bermanfaat untuk warga. Bukan hanya menghijaukan lingkungan, namun juga dapat membantu memenuhi kebutuhan warga sendiri. “Terutama di tengah dan akhir bulan, saat kantong mulai menipis, butuh sayuran tinggal petik tak perlu beli,” ujar Endang.

Selain tak perlu mengeluarkan uang, wargapun dapat memperoleh sayuran yang berkualitas, sehat, dan gizinya terjamin.

Karenanya ia berharap pesera pelatihan yang berasal dari perwakilan 11 kelurahan di kecamatan Laweyan dapat benar-benar memanfaatkan kegiatan pelatihan ini.

Lebih lanjut Endang menambahkan bahwa kegiatan pelatihan Hidroponik berama Power akan dimanfaatkan pihaknya untuk menjadi cikal bakal terbentuknya kampung hidroponik di wilayahnya. “Jika program pertanian ini berhasil bukan hanya untuk dinikmati sendiri hasilnya, namun kita akan kembangkan menjadi sumber tambahan ekonomi dengan menjual hasil panen ke pasar swalayan maupun restoran,” tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Lurah Purwosari, A. Joko Nugroho mengaku juga sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan ini. “Hidroponik adalah salah satu solusi pertanian di tengah terbatasnya lahan.

Dengan lahan terbatas kita bisa membudi daya sayuran. Karena ini memiliki nilai ekonomis, bisa dijual dan menambah pendapatan. Saya berharap warga benar-benar memanfaatkan dan mengikuti pelatihan Hidroponik bersama Power ini dengan baik,” imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan Pipa Power, Aris Joko N mengungkapkan bahwa selain berbagi ilmu, kegiatan pelatihan ini sekaligus sarana edukasi terhadap penggunaan alat dalam bertani hidroponik.

“Pipa menjadi perlengkapan yang tidak terpisahkan untuk bertani hidroponik. Namun tidak semua pipa baik untuk digunakan, karena hampir semua pipa mengandung timbal. Hanya Pipa Power satu-satunya pipa di Indonesia yang tidak mengandung timbal,” jelasnya.

Ia pun menjelaskan tentang bahaya timbal bagi kesehatan warga. “Timbal itu bahan kimia untuk membuat pipa dan pengerasnya. Air yang dialirkan dengan pipa bertimbal sangat berbahaya bagi kesehatan. Termasuk bila digunakan untuk bertani hidroponik. Ini harus menjadi perhatian,” himbaunya.(*)

Categories 2018/Event/Hidroponik/Maret 2018

Post Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll Up