Hidroponik Bersama Power di Kediri

Pelatihan Hidroponik Momentum Peningkatan Kualitas Warga

KEDIRI – Pelatihan pertanian Hidroponik bersama Power menjadi momentum pengembangan kualitas hidup warga di Kediri, Jawa Timur. Mengingat sektor ini memiliki potensi yang besar untuk diwujudkan.

Kualitas hidup tersebut mencakup kesehatan dan penambahan ekonomi warga. Adapun di kota ini, lomba Hidroponik bersama Power di gelar di dua tempat yaitu di Kantor Kecamatan Pare dan di Kantor Kecamatan Pesantren.

Saat membuka lomba Hidroponik bersama Power, Camat Pare,  Edy Subiyakto mengatakan, dalam melaksanakan pertanian hidroponik diperlukan niat dari warga. “Niatnya harus iklas karena untuk mencukupi kebutuhan sayur mayur keluarga sehari-hari,” tandas Edi.

Bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan, namun hidroponik dilakukan untuk memberi manfaat kesehatan bagi yang mengkonsumsi. “Kalau kita bisa menanam dewe (red-sendiri), merawat dewe (red-sendiri), kita bisa mengukur kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk tubuh kita. Dengan hidroponik, mudah-mudahan hidup kita bisa menjadi lebih sehat,” imbuhnya. Adapun lomba Hidroponik bersama Power di kecamatan Pare ini diikuti 20 kelompok warga yang berasal dari perwakilan seluruh kelurahan di Kecamatan Pare.

Perwakilan Pipa Power Kediri, Daniel,  berharap ilmu bercocok tanam secara hidroponik ini dapat bermanfaat dan terus berkembang. Sehingga Kabupaten Kediri menjadi kota yang berketahanan pangan.

Namun ia mengingatkan bercocok tanam secara hidroponik tidak bisa dipisahkan dari penggunaan pipa. “Saat ini berbagai merk pipa sangat banyak, tetapi hanya Pipa Power satu-satunya di Indonesia yang tidak mengandung timbal. Karena timbal ini sangat berbahaya bagi kesehatan,” jelasnya.

Untuk itu pipa Power berkomitment untuk terus memproduksi pipa tanpa timbal. “Semoga dengan event Hidroponik bersama Power ini, para peserta dapat membagikan ilmu yang sudah didapat kepada masyarakat sekitar,” harapnya.

Sementara itu di Kantor Kec. Pesantren, Camat Eko Lukmono Hadi, berjanji akan menyediakan sarana pengembangan pertanian hidroponik bagi warga. Jika nanti sayuran yang dihasilkan memang cukup memuaskan. “Separuh dari kelompok peserta ini sukses, kita akan mencoba kegiatan pameran hidroponik,” tandas Eko.

Sehingga Kecamatan Pesantren dapat menggelar pasar sayur segar di tingkat kecamatan. “Yang penting pergerakan perekonomian di warga bisa berjalan. Ilmu yang diterima akan sangat bermanfaat,” tandas Eko.(*)

Categories 2018/Event/Hidroponik/Mei 2018

Post Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll Up