Warga Kota Besar Tak Lagi Hanya Bermimpi untuk Bertani
MAKASSAR – Dua Kecamatan di Makassar, yaitu Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea, siap menjadi pelopor terwujudnya kota berketahanan pangan. Meski di Makassar, ketersediaan lahan kian menyempit.
Menurut perwakilan Pipa Power, Antoni, menjadikan Makassar sebagai kota berketahanan pangan bukan suatu hal yang mustahil. “Saat ini bertani tidak melulu berbicara soal ketersediaan lahan. Namun cukup dengan lahan seadanya bercocok tanam bisa dilakukan dengan sistem hidroponik,” ucap Antoni saat membuka pelatihan dan lomba Hidroponik bersama Power di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea.
Melalui pelatihan inilah, ia berharap hal tersebut bisa terwujud. “Kegiatan pelatihan dan lomba yang digelar Pipa Power ini bisa menjadi modal pemerintah kota Makassar menuju kota berketahanan pangan. Karenanya saya berharap ilmu yang diberikan bisa ditularkan ke warga lainnya yang belum berkesempatan mengikuti pelatihan ini?” pinta Antoni.
Namun ia mengingatkan untuk memulai pertanian hidroponik, pemilihan pipa harus menjadi perhatian. Mengingat saat ini berbagai macam pipa sudah banyak beredar. Sayangnya banyak yang tidak tahu adanya bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam pipa. Salah satu bahan kimia itu adalah timbal. “Timbal ini bila terkonsumsi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh. Maka dari itu Pipa Power berkomitmen memproduksi pipa tanpa timbal. Dan kini hanya Pipa Power, pipa pertama dan satu satunya yang tidak mengandung timbal,” ungkapnya.
Sementara itu, saat pembukaan pelatihan hidroponik di Kecamatan Biringkanaya, Kasubag Umum dan Kepegawaian, Much Syarief menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pipa Power yang menggelar pelatihan dan lomba Hidroponik bersama Power di wilayahnya.
“Kami sangat bersyukur karena adanya pelatihan seperti ini, masyarakat mendapat pengetahuan tentang cara bercocok tanam dengan sistem hidroponik,” tandasnya.
Sedangkan di Kecamatan Tamalanrea, Miriam Novita yang mewakili camat setempat mengaku sepakat dengan pernyataan Antoni. Dikatakan Miriam, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Power untuk lingkungan sekitar. Salah satunya menyangkut sektor pangan. “Dengan kegiatan ini warga di kota-kota besar di Indonesia seperti Makassar tidak lagi mimpi untuk dapat bertani. Terima kasih Pipa Power,” imbuhnya.(*)