Hasil Pertanian Hidroponik Menggiurkan
TANJUNG PINANG – Warga Kecamatan Tanjung Pinang Barat, Tanjung Pinang, telah membuktikan bahwa pertanian hidroponik mampu menambah pendapatan keluarga. Sehari uang sebesar Rp 50 ribu dapat dikantongi dari hasil sayur yang dipanen.
Hal tersebut diungkapkan Camat Tanjung Pinang Barat, Riwayat, saat membuka pelatihan Hidroponik bersama Power di aula kantornya, Kamis (26/7). Karena itu ia berharap kegiatan ini mampu menambah pengetahuan warga soal pertanian hidroponik yang sudah dilakukan oleh beberapa kelompok warganya.
“Dalam kepesertaan ada kelompok “Patiunus” yang sudah berhidroponik sendiri. Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat menambah ilmu, sehingga penghasilan yang diperoleh dapat lebih meningkat lagi. Jika saat ini sehari bisa memperoleh Rp 50 ribu, mungkin setelah mengikuti pelatihan Hidroponik bersama Power ini bisa bertambah menjadi Rp 100 ribu perhari,” harap Riwayat.
Iapun berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan, sehingga manfaat hidroponik dapat dirasakan secara luas di Kecamatan Tanjung Pinang Barat khususnya dan Kota Tanjung Pinang umumnya. “Sehingga impian mewujudkan kampung hidroponik bisa terwujud,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Tanjung Pinang, Rajani yang turut hadir dalam pelatihan Hidroponik bersama Power mengucapkan terima kasihnya kepada Pipa Power yang telah mengadakan pelatihan hidroponik di wilayahnya. “Tujuan dari hidroponik adalah untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk banyak makan sayur sehat, karena sayuran yang dihasilkan dari hidroponik tanpa pestisida,” ujar Rajani.
Di hari yang sama kegiatan serupa juga digelar di aula Kecamatan Tanjung Pinang Timur. Camat Tanjung Pinang Timur, Yenny Isabela, mengaku bangga dengan antusiasme warganya mengikuti pelatihan Hidroponik bersama Power ini.
“Saya bangga dan pesertapun harus bangga dapat mengikuti kegiatan Hidroponik bersama Power ini. Karena dari 67 kota se Indonesia yang didatangi Pipa Power, wilayah kita termasuk salah satunya,” kata Yenny.
Karena itu iapun berharap seluruh peserta yang berjumlah 60 orang yang terbagi dalam 20 kelompok ini benar-benar memanfaatkan kegiatan ini. “Meski kita belum pernah mendengar hidroponik, marilah kita belajar. Dengan menjadikan kampung kita sebagai pusat hidroponik dan untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi rakyat,” imbuhnya.
Sementara itu, Branch Manager Pipa Power, Edi Foang Wangi Joni, berharap ilmu bercocok tanam secara hidroponik dapat berkelanjutan. Sehingga dapat menjadikan kota Tanjung Pinang sebagai kota yang berketahanan pangan. “Dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang kita butuh pertanian dengan sistem hidroponik, oleh sebab itu Pipa Power mempersiapkannya sejak sekarang,” ujar Edi.
di menjelaskan, Pipa Power di produksi tanpa mengandung timbal sehingga sayuran hidroponik yang dihasilkan aman bagi kesehatan. Alasan lainnya diungkapkan Edi adalah kualitas pipa yang diproduksi. “Pipa Power tidak berubah warna meski terkena sinar matahari dalam jangka waktu lama,” pungkasnya.(*)