Pertanian Hidroponik Jawaban Kemandirian Pangan
SEMARANG – Program kampung hidroponik diharapkan segera terwujud di Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah. Sehingga kelangkaan pasokan sayur tidak lagi menjadi masalah bagi warga di wilayah tersebut.
Hal tersebut diungkapkan anggota DPRD Jawa Tengah, Dede Indra Permana Sudiro, saat membuka pelatihan Hidroponik bersama Power di kantor Kecamatan Gunungpati, Semarang, Senin (19/3).
Menurut Dede, kegiatan ini menjadi motor terbentuknya kampung hidroponik di Jawa Tengah, khususnya di wilayah Gunungpati.
Pelatihan Hidroponik bersama Power di Kecamatan Gunungpati disambut antusias warga. Kegiatan ini diharapkan dapat digelar berkelanjutan dan bisa bersinergi dengan komunitas-komunitas petani dan karang taruna setempat.
“Melalui kegiatan ini saya berharap wilayah Kecamatan Gunungpati dapat segera menjadi kampung hidroponik,” tukasnya.
Lebih lanjut Dede mengatakan, selama ini masalah ketersediaan pangan kerap menjadi masalah bagi warga, terutama di saat cuaca tidak bersahabat. Misalnya saat musim hujan, minimnya pasokan dan terhambatnya distribusi ke pasaran membuat kelangkaan sayur mayur. Sehingga berdampak pada kenaikan harga yang membuat banyak warga resah.
“Dengan berhidroponik, warga akan menuju kemandirian pangan sehingga tidak lagi bergantung pada ketersediaan sayuran di pasaran. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Kecamatan Gunungpati, Roni T Nugroho, mengaku bersyukur dengan antusiasnya warga mengikuti pelatihan Hidropinik bersama Power ini. Tercatat sebanyak 20 kelompok mewakili beberapa kelurahan hadir untuk memperoleh ilmu pertanian hidroponik.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi warga. “Hidroponik menjawab tantangan sektor pertanian di tengah keterbatasan lahan. Melalui pelatihan Hidroponik bersama Power ini kita akan menjawab tantangan tersebut,” ucap Roni.
Oleh karena itu, ia pun berharap pelatihan Hidroponik bersama Power ini tidak di sia-siakan warga. “Semoga pertanian hidroponik di wilayah Gunungpati bisa terus berkembang,” harapnya.
Sementara itu perwakilan Pipa Power, Mutasim Billah, mengungkapkan pertanian sistem hidroponik merupakan salah satu bagian pola hidup sehat. Karena sayuran yang dihasilkan lebih terjamin dan lebih aman untuk dikonsumsi. Hal itu bisa dihasilkan bila pertanian hidroponik dilakukan dengan menggunakan peralatan yang baik dan berkualitas, diantaranya menyangkut penggunaan pipa.
“Banyak pipa dijual di pasaran namun hanya Pipa Power yang paling aman digunakan untuk berhidroponik,” tandasnya.
Dikatakan Mutasim, timbal yang terdapat pada pipa sangatlah berbahaya bagi kesehatan. Karena dapat memicu berbagai penyakit jika terus terkonsumsi setiap hari. “Masalah timbal ini jangan dianggap remeh, warga harus benar-benar memperhatikannya. Jadi pilihlah pipa yang memang benar-benar tidak mengandung timbal,” pungkasnya.(*)